Berita tentang raibnya naskah-naskah kuno (manuscripts) dari para pemilik naskah di Aceh bukan kabar burung. Manuskrip akan menjadi incaran para pedagang naskah kuno untuk dijadikan segepok materi, khususnya incaran dari luar negeri. Selain jadi ajang bisnis, benda cagar budaya yang satu ini juga unik dan sangat rentan dari kepunahan, mengingat usia kertasnya yang umumnya telah ratusan tahun.
Beberapa kegiatan konservasi dan restorasi telah dilakukan oleh beberapa lembaga non-pemerintah, baik bekerjasama dengan luar negeri maupun atas dana pemerintah Aceh. Sebut saja seperti PKPM (Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat) Aceh, Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara), Universitas Leipzig Jerman, dan Museum Negeri Aceh.
Kegiatan penyelamatan dan pemeliharaan naskah-naskah kuno tersebut sudah meliputi beberapa skriptorium naskah yang dianggap sangat sentral dan banyal menyimpan naskah
Beberapa kegiatan konservasi dan restorasi telah dilakukan oleh beberapa lembaga non-pemerintah, baik bekerjasama dengan luar negeri maupun atas dana pemerintah Aceh. Sebut saja seperti PKPM (Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat) Aceh, Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara), Universitas Leipzig Jerman, dan Museum Negeri Aceh.
Kegiatan penyelamatan dan pemeliharaan naskah-naskah kuno tersebut sudah meliputi beberapa skriptorium naskah yang dianggap sangat sentral dan banyal menyimpan naskah