Sunday, February 26, 2012


The Vatican has requested that Turkey allow it to examine a 1500-year-old copy of an apocryphal gospel that was discovered by Turkish police during an anti-smuggling operation in 2000 and handed over to the Ankara Ethnography Museum, the Turkish Bugün daily reported on Thursday.

The alleged apocryphal Gospel of Barnabas seized by Turkish police  
The daily said the document is reportedly written in Aramaic, the language Jesus is thought to have spoken, and is said to be worth TL 40 million. According to the report, the document was seized from a gang smuggling artifacts during a police operation in southern Turkey in 2010 and reportedly preserves its originality and many traces of the period it's from.

The gang was reportedly convicted of smuggling various items seized during the operation, including the text, and all the artifacts were kept in a safe in the Ankara Courthouse.

1500 Year Old Gospel Kept in Ankara-Turki

Read More

Saturday, February 25, 2012


(Serambi Indonesia, Jum'at, 24 Februari 2012)
BERITA “Cina akan Bangun Museum Alquran” yang dimuat dalam rubrik Internasional di Harian Serambi Indonesia, Sabtu (18/2), telah mendorong saya untuk mengamati dan coba menghubungkannya dalam konteks Aceh. Kita patut memberikan apresiasi atas komitmen Otorita Dongxiang, Provinsi Gansu, Cina, yang ingin membangun museum ini dikarenakan penemuan Alquran kuno yang ditulis dengan tulisan tangan (manuskrip), yang diperkirakan disalin abad ke-9 dan 11 Masehi. 


Imam Ma Qingfang, sebagai pemilik Alquran kuno “level A” tersebut menolak tawaran luar negeri. Ia percaya dan akan lebih sangat berharga untuk menjaga tetap di wilayahnya sebagai “kitab jiwa” di negeri Tirai Bambu itu. Dengan demikian, koleksi tersebut melengkapi beberapa inventarisasi koleksi sebelumnya di wilayah Dongxiang yang mencapai 46 salinan Alquran kuno.

Usaha dan tekad tersebut mendapat apresiasi Pemerintah setempat, bak gayung bersambut, Pemerintah Cina

Mushaf Al-Qur'an; Dari Aceh Ke Cina

Read More


Tulisan "Tabir Gempa Dalam Naskah Kuno" edisi 1,2 dan 3 yang pernah terbit di kolom Fokus Media Harian Aceh tanggal 18, 19 dan 20 Januari 2012 secara berturut-turut adalah murni karya saya (red. Hermansyah) yang diplagiat oleh Hendra Syahputra (HS). Tulisan tersebut saya kirim atas permintaan HS sebagai staff yang bekerja di lembaga TDMRC (Tsunami and Disaster Mitigation Research Center) Banda Aceh, dia juga pengajar di salah satu Lembaga Perguruan Tinggi Islam di Banda Aceh. 

Tujuan dari tulisan tersebut diminta oleh HS untuk menjadi salah satu bagian isi buku yang akan diterbitkan oleh TDMRC sebagai buku informasi mitigasi bencana gempa yang akan dibagikan kepada sekolah-sekolah. Ternyata, karya saya dipublikasikan oleh  oknum bersangkutan (HS) tanpa izin dan tanpa persetujuan saya dimuat media online dan cetak tersebut. 

Tulisan tersebut bukan hanya plagiat, akan tetapi juga termasuk kasus penipuan dan pencurian karya,  karna dimuat atas nama HS dan sama sekali tidak atas nama saya. Padahal, seluruh isi tulisan teks tersebut sama dengan tulisan saya. Kita berharap ke depan, agar dunia intelektual tidak dikotori oleh para plagiator, apalagi ia seorang akademisi dan berpendidikan, karena akan membunuh karya orang lain dan ini tindakan korupsi (mencuri) dalam dunia intelektual. 

Tabir Gempa Dalam Naskah Kuno

Read More

Thursday, February 23, 2012


Foto Bersama 22 Febr 2012 

Ada pelajaran penting yang harus kita petik dari kunjungan mahasiswa/i  National University of Singapore (NUS) ke tempat-tempat koleksi manuskrip (naskah kuno), bahwa mereka masih peduli dan menekuni sejarah bangsa lain, khususnya  warisan khazanah Melayu-Aceh yang berbentuk naskah kuno.

Dalam kesempatan ini, Saya (Hermansyah) mendapat kesempatan untuk sharing ilmu dengan Prof Jan Van Der Putten (Association Professor) di NUS dan mahasiswanya. Dalam perbincangan tersebut, poin yang sangat penting adalah Singapura memiliki kesempatan baik untuk mendalami bidang Melayu Klasik, karna bagian tersebut tidak terpisahkan antara asal mula Singapura yang berhubungan langsung dengan dunia Melayu dan Nusantara. Dan, prospek ke depan sangat terbuka lebar untuk menjadi bagian yang sangat penting ini, karena ini seiring dengan perkembangan di Aceh yang saban hari semakin banyak ditemukan naskah-naskah Aceh yang beragam dan unik.

Inilah oleh-oleh yang terbaik diberikan Aceh kepada negara Singapura

Oleh-oleh Manuskrip Aceh Untuk Singapura

Read More


Awan hitam mendung telah mewarnai langit cerah di pagi, kerinduan hujan kepada bumi tidak dapat menghentikannya turus dengan deras di alas yang tidak terbatas. Dalam keadaan hujan deras menyirami bumi ini, pada saat itu kami memulai temu ramah dan hangat atas kunjungan Gen-K dan penulis Mariska Lubis dalam agenda penyerahan buku "ayahku Inspirasiku".

Di antara keseriusan pembicaraan di ruang tamu beralaskan hambal dan tikar, tak lepas dari ketakjuban dan terkejut atas koleksi naskah Tarmizi A Hamid yang mulai di buka satu per satu. Dari naskah berukuran kecil hingga mushaf Al-Qur'an yang berukutan tebal dan besar.

Semua mata terbelalak, termasuk penulis buku Mariska Lubis dan pembina Gen-K Risman A Rachman, karena keduanya

Naskah Kuno Aceh: dari Filolog Aceh Untuk Gen-K

Read More

Wednesday, February 22, 2012

Foto Bersama Tim UiTM Malaysia dengan Fak Adab IAIN Ar-Raniri
Sebagai pemateri, Hermansyah, MA Hum menampilkan papernya tentang "Preservasi Naskah-naskah Kuno di Aceh (Pra dan Pasca Gempa Tsunami 2004)" di hadapan ratusan peserta yang diadakan di gedung auditorium PascaSarjana IAIN Ar-Raniri Banda Aceh, atas kerjasama UITM Malaysia dengan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam acara “Pelestarian Maklumat & Ilmu Nusantara: Acheh”  (Senin, 20 Februari 2012).


Dalam presentasi tersebut yang menjadi tanda tanya besar adalah, Berapakah jumlah naskah yang hancur dan musnah akibat Gempa-Tsunami 2004 di Aceh? Dan, berapakah manuskrip yang tersisa saat ini? Bagaimana pemeliharaan, restorasi, digitalisasi, dan yang terpenting pengkajian dan penelitian terhadap sumber-sumber primer tersebut.


Pemeliharaan dan pelestarian (preservasi) yang telah dan sedang dilakukan di Aceh selama ini,

Berapa Jumlah Sisa Naskah Kuno di Aceh sekarang?

Read More

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top