Tuesday, November 13, 2012

Aceh Butuh Jurusan Filologi

Banda Aceh– Sekitar 30 lebih mahasiswa prodi Sejarah Kebudayaan Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh melakukan study naskah (manuskrip) ke kediaman kolektor Manuskrip, Tarmizi A Hamid, pada hari Sabtu sore (10 November 2012). Kegiatan ini merupakan bagian pendalaman ilmu filologi di Fakultas Adab untuk mahasiswa, agar dapat memahami ilmu seluk beluk naskah.
Tujuan dari kegiatan ini supaya mahasiswa lebih mengenal manuskrip secara langsung, baik fisik, karakteristik, keunikannya, sejarah maupun kandungan isi naskah. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat membaca, melihat dan berinteraksi secara langsung dengan manuskrip, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam mengkaji khazanah Aceh.
Sebagai mahasiswa yang konsen dalam bidang sejarah kebudayaan, maka kajian terfokus pada sejarah dan budaya Aceh, baik dalam hal adat istiadat, pemikiran, kearifan lokal, adat pantang, tradisi budaya, maupun khazanah keilmuaan lainnya. Penelusuran ini diharapkan dapat diperoleh beragam informasi dan membongkar “kevakuman” sejarah dan budaya Aceh yang kini semakin terpendam.

Dalam kesempatan ini, Tarmizi A Hamid, sebagai kolektor naskah mengatakan sangat senang sekali dengan kegiatan ini,  karena ratusan koleksi naskahnya yang sudah disimpan bertahun-tahun di rumahnya dapat dikaji oleh “pewaris” generasi-generasi muda Aceh. “Pewaris manuskrip ini adalah mahasiswa yang fokus mengkaji naskah,” ungkapnya.
Masih banyak sejarah, termasuk budaya dan adat-istiadat Aceh, yang terpendam selama ini dikarenakan kurangnya pengkajian di tingkat lokal maupun nasional, termasuk sulitnya menemukan sumber-sumber primer di Aceh, sehingga para ilmuwan, khususya sejarawan berkiblat ke luar.
Menurut Hermansyah, sebagai dosen pembimbing kegiatan ini sekaligus filolog Aceh menyebutkan bahwa perlu adanya reaktualisasi sejarah Aceh, mengingat banyak ketimpangan yang terkadang tidak berpijak kepada sumber-sumber utama. Mahasiswa prodi Sejarah Kebudayaan memiliki kewajiban untuk meluruskan sejarah Aceh.  Prodi Sejarah Kebudayaan fakultas Adab memiliki porsi besar terhadap dunia pernaskahan.
Senada dengan  Tarmizi A Hamid yang berharap agar mahasiswa lebih fokus kajiannya terhadap sumber-sumber primer (manuskrip) di Aceh, sebagai gudang manuskrip di Nusantara. Oleh karena itu, jurusan filologi sangat dibutuhkan segera di IAIN untuk dapat mengkaji naskah-naskah klasik yang tersimpan di Aceh.


Source: http://peradabandunia.com/hermansyah-aceh-butuh-jurusan-filolog/

0 comments:

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top