Wednesday, April 01, 2020

Kolofon Manuskrip

Dalam dunia pernaskahan, kolofon (colophon) menjadi salah satu bagian penting terhadap identitas sebuah naskah kuno atau manuskrip. Bagian kolofon akan diperoleh berbagai informasi penting, yang sebagiannya, di luar kandungan utama teks.

Merujuk ke KBBI, kolofon adalah catatan penulis yang pada umumnya terdapat diakhir naskah atau terbitan, berisi keterangan mengenai tempat, waktu, dan penyalin naskah.

Menurut Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (1995), kolofon adalah catatan yang terdapat pada halaman akhir teks, biasanya berisi keterangan mengenai penyalin, tarikh dan tempat penyalinan teks.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (2018) seirama dengan sebelumnya, yaitu paragraf dalam naskah yang biasanya berisi keterangan tentang tarikh serta tempat penulisannya, umumnya ditulis di awal atau di akhir teks.

Fungsi kolofon  menjadi bagian penentu usia teks dan penulisan naskah, khususnya penyalinan teks itu terjadi. Penentuan usia naskah dapat diketahui mudah saat dijumpai kolofon, karena di dalamnya tertera selesai penyalinan. Biasanya dalam teks Melayu (termasuk Aceh) ditulis dengan kata “Tamat”, mengadopsi kata Arab “Tammat”.

Kolofon juga dapat menjadi penentuan posisi naskah itu sendiri, apakah teks autograf, arketip, atau hiperketip. Sehingga sangat membantu para pengkaji naskah dalam membandingkan teks dan naskah, sehingga dapat ditemui naskah yang tua dan naskah salinan yang paling muda.

Kadang kala kolofon juga menyertai waktu dan tempat secara detail. Informasi tersebut tentu akan membantu para pengkaji naskah dalam mendeskripsikan naskah, informasi naskah, dan jaringan naskah itu sendiri.

Walaupun demikian belum tentu semua naskah memiliki kolofon dengan berbagai faktor, misalnya sikap rendah hati seorang penyalin atau empunya naskah.

Sedangkan sebagian besarnya naskah-naskah di Alam Melayu, khususnya di Aceh terdapat kolofon dengan beragam informasi dan narasi yang sebagian besarnya berbentuk segitiga, sebagaimana contoh-contoh di bawah ini:


Kandungan teks:

Tammat at-Tafsir (Red. Turjuman al-Mustafid) Faqir al-Haqir wahiya al-Hajj Al-imam Abdus Shamad bin Talib fi Zawiyah Lampaseh  fi al-waqti adh-Dhuha fi yaum Arbi’a, Arba’ata al-Ayyam Syahr Rabi’i al-Awwal min sana hal-Ba. Hijrah Nabi Sh (Shallallahu ‘Alaihi Wasallama). Seribu Dua Ratus Empat Puluh Dulapan [Delapan) Tahun. Adapun yang menyurat di orang yaitu Abdus Shamad dan Abdul Mu’thi. Wabillahi at-Taufiq. 1248 H.

Informasi Tafsir lebih lanjut di sini  ***

Teks lainnya yang menunjukkan kolofon:

Kandungan teks:

Tammat al-Kitab bi'aunillah al-Malik al-Wahhab al-Musamma bi-Asrar as-Suluk. Ta'lif Syaikhuna Faqih Jalaluddin, nafa'a Allah bihi. Amin ya Rabb al-'Alamin.
Wa-Sahibuhu wa katibuhu Faqir al-haqir al-mu'taraf bid-dhanbi wa at-Taqshir minallah ma'a qillati al-'ilmi wa al-'amal. 
Tammat al-kitab min Syahr Rabi'i al-Awwal min yaum al-Jum'at, dakhalat yaumuhu tsamaniyyah, wa Shallallahu 'ala Sayyidina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi Ajma'in. Amiin. Tamma

Dapat dimaknai "Tamat kitab atas pertolongan Allah yang Maha Menguasai dan Yang Maha Anugerah dinamainya dengan Asrar as-Suluk. Pengarang adalah syekh kita Fawih Jalaluddin, semoga Allah memberinya manfaat. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
Dan pemiliknya dan penulisnya fakir lagi hina dipenuhi dengan dosa dan kekurangan kepada Allah disertai ilmu dan amal yang sedikit.
Tamat kitab pada bulan Rabiul Awal di hari Jumat, telah masuk penanggalannya delapan hari bulan. Segala salawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Amin".

Kolofon yang ke dua menunjukkan beberapa informasi kolofon yang kurang lengkap, antaranya dengan sengaja tidak disebut nama penyalin atau penulis. Juga, tidak tercantum tahun penanggalan penulisan teks tersebut.

Terdapat juga kolofon lebih ringkas:

Kandungan teks:

Tammat al-Kitab *** Hadist al-Arba'in fi Syahri Dhi-Hijjah fi yaumi al-Isnaini. Amin. Amin.

Artinya: Tamat kitab *** Hadist Arbain (Hadist 40) pada bulan haji pada hari Senin. Amin- Amin".


Dengan demikian, kolofon menjadi identitas dan informasi tentang teks, biasanya terletak di bagian paling akhir teks atau penghujung kitab.

0 comments:

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top