Sunday, August 09, 2015

Tidak banyak yang tahu akan kitab Tuḥfat al-Aḥbāb  (baca: Tuhfatul Ahbab) merupakan karangan Abdurrahman al-Bawwani (atau al-Bawani). Mendengar kata "al-Bawan/al-Bawwan" memang sedikit langka, apalagi belum banyak orang menelitinya. Sejauh ini, saya berkesimpulan adalah merujuk pada nama tempat disebut Bawean atau Pulau Bawean.
Pulau Bawean terletak di Laut Jawa, sekitar 80 mil atau 120 kilometer sebelah utara Gresik. Secara administratif sejak tahun 1974, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur di mana tahun sebelumnya sejak pemerintahan kolonial pulau Bawean masuk dalam wilayah Kabupaten Surabaya. Belanda (VOC) masuk pertama kali ke Pulau ini pada tahun 1743.
Tokoh pengarang kitab ini bernama Syeikh Abdurrahman, ia merupakan tokoh besar dan ulama penting di daerahnya, sebab karya ini menunjukkan bahwa ia karang kitab tersebut atas permintaan rekan-rekannya tentang i'tikad Ahlussunnah dan tentang tasawuf (sufi).
"Adapun kemudian dari itu maka berkata faqir yang dhaif Abdurrahman nama, Bawani nama negeri, mazhabnya Asy'ari nama i'tikadnya, Syattari nama tarekatnya, sanya telah meminta kepadaku setengah daripada sahabatku akan bahwasanya yakni Ahlussunnah wal-Jama'ah, kuperbuat suatu risalah yang simpan dengan bahasa Jawi pada menyatakan asal i'tikad yang sempurna dan pada menyatakan martabat wujud Allah". 
Penelitian tentang ajaran Syattariyah yang pernah dilakukan oleh banyak penulis/peneliti, Oman Fathurahman atau Fakhriati misalnya, belum menyebut afiliasi Abdurrahmah al-Bawani ini, pun demikian beberapa penulis lainnya yang tidak berbasis pada kajian filologi. Buku Azra tentang Jaringan Ulama Nusantara, yang cukup komplek dalam analisis dan penampilan data bersumber pada beberapa manuskrip pada abad ke-17 dan 18 masehi,  juga belum menyentuh ini tokoh.
Jaringan ajaran Syattariyah Abdurrauf terkenal di seluruh Nusantara dan Melayu (Malaysia dan Fathani). Banyak ulama-ulama di luar Aceh belajar kepadanya. Periode tersebut (1661-1693 M) menjadi sentral keagamaan dan pengembangan tasawuf di Aceh, khususnya di zawiyah Menara Abdurrauf al-Jawi al-Fansuri.
Banyak murid-murid Abdurrauf al-Fansuri yang mengembangkan ajarannya pasca wafatnya Abdurrauf. Di Jawa misalnya, murid yang terkenal Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan. Terdapat juga Syeikh Burhanuddin Ulakan di Minangkabau, Syeikh Abdul Malik di Terengganu (Tok Pulau Manis) yang terkenal di semenanjung Melayu dengan puluhan karyanya, Syekh Yusuf al-Makassari, ulama terkenal di Sulawesi dan Afrika Selatan, dan ulama lainnya
Ini menjadi sumber terbaru bagi kajian ulama Nusantara, bahwa sudah adanya afiliasi dan jaringan guru-murid antara Aceh dengan kepulauan-kepualau di luar Sumatra, Jawa dan atau pulau-pulau besar lainnya.
Sejauh ini, belum didapatkan informasi Abdurrahman mendalam tentang tempatia meninggal, dan tentu lebih penitng lagi adalah jaringannya di kemudian hari, murid-muridnya serta perkembangan ajarannya. Sebab, kitab Tuhfatul Ahbab karya Abdurrahma al-Bawani hanya satu varian yang ditemui. Di dalamnya menujukkan informasi ringkas gurunya:

Tuhfatul Ahbab: Afiliasi Terbaru dari Aceh ke Bawean

Read More

Friday, August 07, 2015

Alat penyimpan pena dan tinta,
Koleksi Museum Aceh
Pada saat Birmingham University menemukan bagian parkamennya dari al-Quran tertua yang diperkirakan berasal pada era Rasulullah. Disebutkan bahwa naskah berbahan kulit kambing tersebut berasal antara 568 hingga 645 M, tak lama setelah Nabi Muhammad wafat (632 M). Kesimpulan tersebut diperoleh atas uji radiokarbon pada dua lembar perkamen naskah M 1572a berisi penggalan teks Alquran koleksi Perpustakaan the University of Birmingham oleh Alba Fedeli untuk disertasinya telah membanggakan banyak pihak, termasuk universitasnya, yang kini naik peringkat di dunia.
Antara keterkejutan dan atau euforia tersebut, tidak semuanya serta merta menerima, dan tentu penuh tanda tanya. Misalnya saja, kenapa saat ini diumumkan?, kemudian darimana asal manuskrip ini diperoleh? Dimana disimpan sebelumnya? Bagaimana proses penilaian media naskah (parkemen) tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan yang sangat mengejutkan.? Akan tetapi, tidak jauh berbeda dengan penemuan lainnya, seperti penemuan kitab Injil di Turki, dan lain sebagainya.
Sebenarnya banyak tulisan yang kemudian "sedikit" menyangkal pemberitaan di atas, beberapa media mungkin sedikit memojokkan, akan tetapi, dalam dunia keilmuan dan intelektual, ini harus diapresiasi, sebagai sebuah perhatian dan perkembangan dunia intelektual, terutama dunia pernaskahan.
Ada dua hal penting, di antara yang lainnya, bahwa menilai naskah tidak hanya satu sisi penilaian, misalnya hanya melihat media (bahan) naskah, kertas Eropa, loka, papirus, atau bahan lainnya yang digunakan sebagai alat untuk menulis.
Perhatian lainnya yang harus dilihat adalah tinta tulisan yang digunakan untuk menulis. Tentu akan sangat berbeda tinta pada setiap zamannya. Dalam hal ini, ada benarnya Helit Eren dari Penelitian Sejarah Islam, Seni, dan Budaya di Turki untuk memeriksa kembali tinta yang digunakan. Dalam beberapa kasus, perbedaan tersebut terkadang mencapai setengah abad ataupun lebih.
Kasus ini sama dengan beberapa naskah yang saya temukan di Luar Negeri, Beberapa koleksi di Malaysia dan Aceh misalnya, naskah yang tersimpan di beberapa museum (kolektor) perlu diteliti keakuratan melalui media alat tulis (tinta), walaupun terkadang naskah atau kertas yang digunakan memiliki watermark, namun penulisan naskah dan tentunya tinta yang digunakan pada era selanjutnya, termasuk pena (alat tulis) yang digunakan antara masa lalu dengan sekarang.
Dalam dunia pernaskahan Jawi (dan termasuk Aceh), paleografi teks juga merupakan salah satu media untuk mengukur umur penulisan naskah, sebab tradisi di Nusantara, naskah-naskah dapat mengalami perubahan -baik penambahan ataupun pengurangan- di tangan penyalin naskah. Dalam teks Arab, perkembangan kaligrafi merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan era penulisan teks.

Antara Tinta dan Kertas: Bersatu dan Berbeda

Read More

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top