Saturday, March 02, 2019

Detik-detik Perang Belanda-Aceh: Diplomasi Dalam Perang (1)


Dari Riau, kapal Laut "Marnix" kemudian bersandar di pelabuhan yang tidak terlalu besar di Singapura. Salah satu penumpangnya adalah beberapa orang utusan dari Aceh yang ingin mengadakan hubungan dengan konsulat Amerika dan Italia. 

Pada dasarnya, Konsul Amerika sendiri bersama para utusan tersebut mempersiapkan sebuah konsep perjanjian kerja sama sederajat antara Amerika dan Aceh dalam menghadapi ancaman Belanda. 

Hubungan Aceh dengan Amerika sudah terjalin sebelumnya, pernah membaik dan memburuk, khususnya antara tahun 1831-1832 saat penyanderaan kapal "Friendship" milik Amerika oleh Aceh dan penyerangan balasan oleh Amerika dengan kapal laut USS "Potomac" di wilayah Barat Daya Aceh yang dikenal “Quallah Battoo” atau Kuala Batee. Inilah serangan pertama sekali negara Amerika ke Asia Tenggara.



Belanda sendiri telah mengawasi gerak-gerik para saingannya, terutama Amerika dan Italia dan menemukan bukti konsul-konsul tersebut telah membantu kedudukan Aceh. 


Tepat tanggal 18 Febr 1873 Para penguasa di Nederland memerintahkan James Loudon untuk mengirim pasukan angkatan laut  ke Aceh untuk mewaspadi gerakan lain yang berkoalisi dengan Aceh. Wilayah perairan Aceh diblokade dari bantuan luar negeri.

Belanda khawatir jika dikemudian Amerika akan membantu Aceh. Maka pada 1 Maret 1873 Gubernur Belanda mengangkat F.N Nieuwenhuyzen sebagai Komisaris Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tanggal 2 Maret 1873, ia mendapat tugas utama dan berat yaitu dikirim sebagai delegasi ke Aceh dengan misi membujuk dan mengusahakan Sultan Aceh agar mengakui kedaulatan Belanda. 

Andaikata Aceh mau mengakui kedaulatan Hindia Belanda yang berpusat di Batavia (sekarang Jakarta), maka tidak akan ada pengiriman pasukan untuk penyerangan Aceh.

Namun, Kesultanan dan rakyat Aceh adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat, mengetahui bahwa Belanda sedang menjajah beberapa negeri serumpun di kepulauan kecil dan besar, pulau Jawa, pulau Sumatera dan lainnya. Penjajahan dan penindasan inilah yang ditolak oleh Aceh. [bersambung] 


* Gambar pertama Surat Sultan Aceh Mansur Syah bin Sultan Jauhar Alam Syah kepada Sultan Ottoman Turki SUltan Abdul Majid Khan bin Sultan Mahmud Khan.
* Gambar kedua lukisan peperangan kapal Potomac milik Amerika ke daerah Kuala Batee di Aceh Barat Daya

Note: Referensi dari berbagai sumber.
- Dr İsmail Hakkı Kadı, Dr Annabel Teh Gallop and Dr Andrew Peacock. Islam, Trade and Politic Across the Indian Ocean.
- Teuku Ibrahim Alfian, Perang Dijalan Allah: Perang Aceh 1873-1912.
- Anthony Reid, The Contest for North Sumatra: Aceh, the Netherlands and Britain, 1858-1898



0 comments:

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top