Saturday, December 17, 2016

Misteri Kitab Mahkota "Aleppo Codex"

Sejak tahun 2015-2016, duka di Aleppo tidak bisa ditutupi oleh dunia, saat hewan berkedok manusia menghanguskan kota Aleppo Syiria, saat itu semua manusia terdiam dan membisu, tanpa ada mulut dan aksi yang melantang melawan kezaliman di sana. Semua media berusaha menutup mata tragedi di sana, tetapi "wajah dunia" tetap berduka. Kehancuran, kematian (baca: syahid) dan kehilangan masa depan penduduk tak berdosa di Aleppo, khusus perempuan dan anak-anak di negeri yang nan indah, penuh sejarah dan arsitektur dunia dari tangan-tangan "orang-orang biadab".

Tidak terkecuali, semua khazanah dan warisan dunia di kota Aleppo hancur. Bangunan-banguna cagar budaya dunia juga lenyap. Mesjid, gereja, rumah sakit, sekolah dan fasilitas publik seketika lenyap. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Hal tersebut mengingatkan kembali tahun 1947 saat konflik di kota yang sama terjadi, Kota Aleppo.

Pada waktu terjadi kerusuhan terhadap orang Yahudi di Aleppo pada bulan Desember 1947, sejumlah "orang Arab" membakar sinagoga tempat kitab-kitab manuskrip itu disimpan dan juga merusak "Codexs" ini. Setelah perusakan itu, hanya 294 dari 487 halaman asli yang dapat diselamatkan. Secara khusus, hanya beberapa halaman terakhir dari kumpulan kitab Taurat yang tersisa, meskipun bagian-bagian Alkitab Ibrani lain masih ada. [wikipedia]
Teks pada Lembaran "Aleppo Codex"

Aleppo Codek (Kodeks Aleppo) dalam bahasa Ibrani: כֶּתֶר אֲרָם צוֹבָא, adalah naskah Alkitab Ibrani terjilid dari abad pertengahan. Codex (Kitab) ini dibuat pada abad ke-10 M. Naskah ini sudah lama dianggap sebagai dokumen paling otoritatif di dalam tradisi Masorah, yaitu tradisi penyalinan dan pengawetan naskah bahasa Ibrani yang dipelihara dari generasi ke generasi. Sejumlah responsa yang ditemukan menunjukkan bahwa "Aleppo Codex" ini dipakai sebagai rujukan oleh sarjana-sarjana Yahudi di sepanjang Abad Pertengahan. [wikipedia].

Dalam perkembangannya, studi terhadap prinsip Masoretik yang sangat akurat. Hal ini ada di dalam kitab, yang berisi sangat sedikit kesalahan di dalam 2,7 juta ortografi. Ortografi ini diperbaiki di dalam Teks Masoret. Banyak para sarjana tradisi Masoret yang berpandangan bahwa naskah ini merupakan teks Masoret yang paling dapat dipercaya. Berbeda dengan Alkitab yang tersebar sekarang yang sudah mengalami beberapa kali revisi dan beragam versi yang tidak otoritatif, atau sesuai aslinya.

Pertanyaan kenapa ada di Aleppo-Syiria? Dalam catatan sejarah, Aleppo dan Syiria secara umum merupakan salah satu sentral Kesultanan Islam. Dahulunya wilayah-wilayah ini menjadi skiptorium dan sentral keilmuan Timur dan Barat (termasuk Yunani). Tidak berbeda jauh dengan penemuna kitab Taurat tertua di Turki, sebab Kesultanan Ottoman -dulunya- merupakan sentral keilmuan.


Suriah atau Syiria menjadi pusat keislaman sejak Romawi Timur hancur, dan kekuasaan kerajaan Islam meluas, antara 638-640 menjadi puncak keselarasan tersebut di bawah Khalid bin Walid. Bani Umayyah memindahkan pusat kerajaan ke Kota Kuno Damaskus, dan membuat Islam Syiria menjadi pusat kekuasaan Islam.

Dalam perjalan panjang, Aleppo dikuasai oleh "Dinasti Hamdani" adalah Muslim Syiah yang muncul di wilayah Al-Jazirah di akhir abad ke-9 di bawah Hamdan bin Hamdun. Dalam 943 mereka menguasai Suriah.  Aleppo sendiri telah berada di bawah kekuasaan berbagai kerajaan sejak abad kesembilan sebelum Masehi. Catatan-catatan panjang selalu dihiasi antara "kehidupan" dan "kehancuran" Kota Aleppo. [Sejarah Lengkap disini history of Aleppo]

Pada abad ke-20, secara diam-diam, "Aleppo Codexs" diseledupkan (dibawa) ke Israel pasca perang 1947 tersebut, yang kemudian disimpan di Museum Yarussalem, dan kini "Aleppo Codexs" sudah didaftarkan ke UNESCO sebagai benda cagar budaya dunia. [Haaretz

Dalam "The Mystery of the Missing Pages of the Aleppo Codex", Aleppo Codexs  juga dikenal Mahkota Aleppo (atau Crown) sebagai karya ahli-ahli Taurat yang disebut Masoret di Tiberias, Israel, di Laut Galilea di sekitar 930 CE. Mahkota Aleppo terkandung tidak hanya kata-kata suci tetapi juga tanda bacaan (doa) yang dilakukan dan tentang ucapan yang dibacakan, disertai banyak catatan kaki (Masorah), besar dan kecil, dan masalah komentar tekstual. [Yosef Ofer]


Dalam perang kali ini,  bukan hanya nyawa, bangunan dan tempat tinggal yang hancur dan musnah, tetapi khazanah dan warisan intelektual dunia untuk seluruh manusia. Kitab-kitab klasik peninggalan terdahulu, artefak dan khazanah arkeologi ikut hancur dan musnah. Hal yang sama juga terjadi di Baghdad (Irak) dan Libya, yaitu warisan dan khazanah kekayaan intelektual hilang entah kemana.

The Aleppo Codex Page 99  (London 1910)

Kini, Aleppo dalam kehancuran. Beberapa foto yang banyak tersebar menunjukkan sebelum dan sesudah (sedang) perang, antara kehidupan dan kematian. Misalkan yang ditampilkan oleh website ini, lebih dari 20 foto kehancuran Aleppo pada perang ini. [klik]

Berikut ini adalah Citadel of Aleppo (Benteng Aleppo) yang terkenal seluruh dunia dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.


Citadel of Aleppo 1924

Citadel of Aleppo (http://romeartlover.tripod.com)

Citadel of Aleppo 2008 (www.theguardian.com)
Citadel of Aleppo 2016.
Dikutip dari berbagai sumber.

0 comments:

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top