Ini menjadi edukasi awal belajar bahasa Aceh, yang agak sedikit sulit dan tanpa struktur (?) dalam penulisannya. Sejauh ini pun di Aceh belum ada panduan belajar baca tulis bahasa Aceh. Selain itu, penulisan Arab-Jawi dalam bahasa Aceh ini tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah Aceh, walaupun ceritanya ingin mengembalikan sejarah, identitas, marwah dan sebagainya. Walhasil banyak generasi buta akan bahasa Aceh, terutama penulisannya.
Dan tentu ini akan bermanfaat bagi peneliti dan pembaca di luar Aceh yang berminat tentang "ke-Aceh-an". Bagi penulis sendiri juga ini merupakan ajang belajar membaca bahasa tulisan Aceh, sebab selama ini tidak ada di kurikulum sekolah, mulai dari dasar hingga perguruan tinggi.
Berikut ini dasar bacaannya, nomor ganjil (baris pertama) bahasa Melayu, dan nomor genap (baris kedua) bahasa Aceh.
1) Bab adapun tetapi jikalau jika maka itu yaitu
2) Pinto napeu bit peu beukeusut beukeu teuma nyan yang nyan
1) Ini ia jua kemudian dahulu pada daripada
2) Nyo nyan jeh (?) dudoe dilee bak nibak
Salah satu naskah koleksi Museum Aceh, Banda Aceh terdapat dua halaman naskah tentang belajar bahasa Jawi (Melayu) - Aceh, tentu dengan penulisan (aksara) Arab-Jawi. Naskah ini merupakan kumpulan karangan, nomor Inv. 07.185. Beberapa halamannya sudah belobang dan rusak beberapa bagian dan bekas lumpur, sepertinya pernah terendam air atau lumpur selama berada di tangan masyarakat
Akan berlanjut pada sesi berikutnya..
0 comments:
Post a Comment