Tak perlu diragukan lagi, bahwa Aceh telah mewariskan berbagai khazanah intelektual untuk bangsa dan dunia ini, termasuk Mushaf al-Qur'an. Dan, kini telah menyebar (tersimpan) di berbagai lembaga di dalam maupun luar negeri. Semoga karakteristik mushaf al-Qur'an dari Aceh dapat terus dipelihara, -juga tentunya- dikembangkan dalam berbagai keilmuan.
Hingga saat ini, ada beberapa lembaga di dalam dan luar negeri yang menyimpan naskah mushaf al-Qur'an Aceh, di antaranya:
Sebagaimana informasi dari Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Quran Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, yang memamerkan sejumlah mushaf Al-Quran berumur ratusan tahun, dalam acara expo di Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak. Dari sejumlah mushaf tersebut terdapat salah satu Mushaf tertua berasal dari Aceh.
Mushaf Al-Quran yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia sudah berumur ratusan tahun, dapat dilihat di arena kegiatan. Umumnya berasal dari pemberian kolektor. Dari sejumlah mushaf yang dipamerkan itu, ada salah satu mushaf tertua berasal dari Aceh.
“Mushaf yang dari aceh itu diperkirakan ditulis tahun 1800-an abad 19. Akan tetapi keterangan ditulis tahun berapa tidak ada, namun kertas yang digunakan bisa membuktikan kalau mushaf tersebut berumur ratusan tahun.
Informasi tambahan ini diambil dari beberapa sumber;
http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/04/aceh-mushaf-aceh-koleksi-museum-negeri.html
http://lajnah.kemenag.go.id/berita/39-umum/82-ceramah-dr-annabel-teh-gallop-tentang-mushaf-nusantara.html
http://seputaraceh.com/read/9339/2012/07/05/mushaf-al-quran-tertua-dari-aceh
Hingga saat ini, ada beberapa lembaga di dalam dan luar negeri yang menyimpan naskah mushaf al-Qur'an Aceh, di antaranya:
- Museum Negeri Aceh mengoleksi sebanyak 46 Al-Qur'an Aceh.
- Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy mengoleksi 20 Al-Qur'an
- Zawiyah Tanoh Abee mengoleksi 27 buah Al-Qur'an, belum termasuk koleksi pribadi Abu.
- Tarmizi A Hamid, Banda Aceh 8 naskah Al-Qur'an Aceh.
- Syahrial Lingom Indrapuri Aceh Besar, mengoleksi 3 naskah Al-Qur'an
- Saiful Bahri, Lingom Samahani Aceh Besar, menyimpan 5 naskah Al-Qur'an
- Jauhari, Lam Alue, Aceh Besar, menyimpan 6 naskah al-Qur'an
- Khairani, Simpang, Kec Gulumpang Minyeuk, Pidie, menyimpan 1 naskah
- Syik Jah Cot Baroh, Pidie, menyimpan 1 naskah Al-Qur'an
- Perpustakaan Nasional RI mengoleksi 7 buah Al-Qur'an Aceh.
- Dayah Awee Geutah, Aceh Utara ?
- Perpustakaan Nasional Malaysia (PNM), Kuala Lumpur, mengoleksi 4 buah Al-Qur'an Aceh
- Islamic Arts Museum Malaysia, Kuala Lumpur, mengoleksi satu buah.
- Universitas Leiden Belanda mengoleksi 7 buah Al-Qur'an Aceh;
- Koninklijk Instituut voor de Tropen, Amsterdam, mengoleksi 7 buah Al-Qur'an Aceh
- Rijkmuseum voor Volkenkunde, Leiden, mengoleksi 6 buah Al-Qur'an Aceh
- Nijmeegs Volkenkundig Museum, Universiteitsbibliotheek van Amsterdam, Universiteitsbibliotheek, Utrecht, serta Wereldmuseum, Roterdam, masing-masing mengoleksi satu buah Al-Qur'an.
- Belasan naskah Mushaf Aceh di Museum Malaysia.
- Belasan naskah Mushaf Aceh di Museum Brunai Darussalam
Mushaf Al-Quran yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia sudah berumur ratusan tahun, dapat dilihat di arena kegiatan. Umumnya berasal dari pemberian kolektor. Dari sejumlah mushaf yang dipamerkan itu, ada salah satu mushaf tertua berasal dari Aceh.
“Mushaf yang dari aceh itu diperkirakan ditulis tahun 1800-an abad 19. Akan tetapi keterangan ditulis tahun berapa tidak ada, namun kertas yang digunakan bisa membuktikan kalau mushaf tersebut berumur ratusan tahun.
Mushaf beriluminasi 'Gaya Aceh'. Dipamerkan di Muzium Al-Qur'an Melaka. |
Informasi tambahan ini diambil dari beberapa sumber;
http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/04/aceh-mushaf-aceh-koleksi-museum-negeri.html
http://lajnah.kemenag.go.id/berita/39-umum/82-ceramah-dr-annabel-teh-gallop-tentang-mushaf-nusantara.html
http://seputaraceh.com/read/9339/2012/07/05/mushaf-al-quran-tertua-dari-aceh
0 comments:
Post a Comment